Oleh : Dyah Palupi
Judul : Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen
Penjelasan :
Keputusan
konsumen untuk membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa merupakan saat
yang penting bagi pemasar. Keputusan ini dapat menandai apakah suatu strategi
pemasaran telah cukup bijaksana, berwawasan luas, dan efektif, atau apakah
kurang baik direncanakan atau keliru menetapkan sasaran. Keputusan merupakan
seleksi terhadap dua pilihan alternative atau lebih.
Riset konsumen eksperimental mengungkapkan bahwa menyediakan pilihan bagi konsumen ketika sesungguhnya tidak ada satu pun pilihan, dapat dijadikan strategi bisnis yang tepat, strategi tersebut dapat meningkatkan penjualan dalam jumlah yang sangat besar.
Riset konsumen eksperimental mengungkapkan bahwa menyediakan pilihan bagi konsumen ketika sesungguhnya tidak ada satu pun pilihan, dapat dijadikan strategi bisnis yang tepat, strategi tersebut dapat meningkatkan penjualan dalam jumlah yang sangat besar.
TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Terdapat tiga tingkat pengambilan keputusan konsumen spesifik, yaitu:
- Pemecahan masalah yang luas,
konsumen membutuhkan berbagai informasi untuk menetapkan serangkaian
kriteria yang berguna menilai merek-merek tertentu dan banyak informasi
yang sesuai mengenai setiap merek yang akan dipertimbangkan.
- Pemecahan masalah yang
terbatas, konsumen tetal menetapkan criteria dasar untuk menilai kategori
produk dan berbagai merek dalam kategori tersebut.
- Perilaku sebagai respon yang
rutin, konsumen telah memepunyai beberapa pengalaman mengenai kategori
produk dan serangkaian kriteria yang ditetapkan dengan baik untuk menilai
berbagai merek yang sedang mereka pertimbangkan.
MODEL
KEPUTUSAN: EMPAT PANDANGAN MENGENAI PENGAMBILAN KEPUTUSANKONSUMEN
Teori-teori pengambilan keputusan konsumen bervariasi, tergantung kepada asumsi peneliti mengenai sifat-sifat manusia. Terdapat empat pandangan atas pengambilan keputusan konsumen:
- Pandangan ekonomi, konsumen
sering dianggap sebagai pengambil keputusan yang rasional.
- Pandangan pasif, menggambarkan
konsumen sebagai orang yang pada dasarnya tunduk pada kepentingan melayani
diri dan usaha promosi para pemasar. Para konsumen dianggap sebagai
pembeli yang menurutkan kata hati dan irasional.
- Pandangan kognitif,
menggambarkan konsumen berada diantara pandangan ekonomi dan pandangan
pasif yang ekstrim, yang tidak (atau tidak dapat) memperoleh pengetahuan
yang mutlak mengenai semua alternatif produk yang tersedia dan karena itu
tidak dapat mengambil keputusan yang sempurna, namun secara aktif mencari
informasi dan berusaha mengambil keputusan yang memuaskan.
- Pandangan emosional, mengambil
keputusan yang emosional atau impulsive (menurutkan desakan hati).
MODEL
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Model dalam pengambilan keputusan mempunyai tiga komponen utama yaitu:
- Masukan (input), komponen ini mempunyai
berbagai pengaruh luar yang berlaku sebagai sumber informasi mengenai
produk tertentu dan mempengaruhi nilai-nilai, sikap dan perilaku konsumen
yang berkaitan dengan produk. Yang utama dalam faktor masukan ini adalah
berbagai kegiatan bauran pemasaran dan pengaruh sosiobudaya di luar
pemasaran.
- Proses, komponen ini berhubungan
dengan cara konsumen mengambil keputusan. Tindakan pengambilan keputusan
konsumen terdiri dari tiga tahap, yaitu: (a) Pengenalan kebutuhan, (b)
Penelitian sebelum pembelian, dan (c) Penilaian berbagai alternatif.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan pencarian informasi sebelum
pembelian, yaitu: (a) Faktor-faktor produk (lamanya waktu antar pembelian,
perubahan model produk, perubahan harga, jumlah pembelian, harga yang
tinggi, merk alternatif yang banyak, berbagai macam keistimewaan), (b)
Faktor situasi (pengalaman, dapat diterima secara sosial, pertimbangan
yang berhubungan dengan nilai), dan (c) Faktor produk (karakteristik
demografis konsumen, kepribadian). Berbagai isu dalam mengevaluasi
alternative, yaitu: (a) Rangkaian merek yang diminati, mengacu pada
merk-merk khusus yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian
dalam kategori produk tertentu, (b) Kriteria yang Dipakai untuk
Mengevaluasi Merek, merupakan rangkaian merk yang mereka minati
biasanya dinyatakan dari sudut sifat-sifat produk yang penting, (c) Consumer
Desicion Rules, merupakan prosedur yang digunakan oleh konsumen untuk
memudahkan pemilihan merk, (d) Gaya Hidup sebagai Suatu Strategi
Pengambilan Keputusan Konsumen, berpengaruh pada berbagai perilaku
khusus konsumen sehari-hari. (e) Incomplete Information and
Noncomparable Alternatives, dalam berbagai situasi pilihan para
konsumen menghadapi informasi yang tidak lengkap sebagaid asar keputusan
dan harus menggunakan berbagai strategi alternative untuk mengatasi
unsur-unsur yang hilang, (e) Series of Decisions (Serangkaian
Keputusan), dalam suatu pembelian dapat mencakup sejumlah keputusan.
(f) Aturan Pengambilan Keputusan dan Strategi Pemasaran, pengertian
mengenai kaidah keputusan mana yang akan digunakan konsumen dalam memilih
produk atau jasa tertentu sangat berguna bagi pemasar yang berkepentingan
untuk merumuskan program promosi, (g) Visi Konsumsi, sebagai
gambaran pengambilan keputusan yang tidak ortodoks, tetapi mungkin sekali
akurat dalam situasi kurangnya pengalaman konsumen dan tidak
terstrukturnya maslah dengan baik, maupun dalam situasi yang diliputi
emosi yang dalam.
- Keluaran (output), komponen ini menyangkut dua
kegiatan pasca pembelian yang berhubungan erat: perilaku pembelian dan
penilaian pasca pembelian. Tujuan dari dua kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan kepuasan konsumen terhadap pembeliannya.
PERILAKU
KONSUMEN UNTUK MEMBERI HADIAH
Perilaku memberi hadiah didefinisikan sebagai proses pertukaran hadiah yang terjadi antara pemberi dan penerima. Proses pertukaran hadiah merupakan bagian perilaku konsumen yang penting. Terdapat lima jenis pemberian hadiah dan penerimaan hadiah, yaitu:
- Pemberian hadiah antar kelompok
(sebuah kelompok memberikan hadiah kepada kelompok lain),
- Pemberian hadiah antar kategori
(seorang individu memberikan hadiah kepada sebuah kelompok atau sebuah kelompok
memberikan hadiah kepada seorang individu),
- Pemberian hadiah di dalam
kelompok (sebuah kelompok memberikan hadiah kepada dirinya sendiri atau
kepad para anggotanya),
- Pemberian hadiah antar
perorangan (seorang individu memberikan hadiah kepada individu lain), dan
- Pemberian hadian pada diri
sendiri (hadiah untuk diri sendiri).
HAL-HAL DI LUAR KEPUTUSAN:
MENGKONSUMSI
DAN MEMILIKI
Perilaku
konsumen tidak hanya mengambil keputusan pembelian atau perbuatan membeli, ia
juga mencakup berbagai pengalaman yang dihubungkan dengan pemakaian atau
konsumsi berbagai produk dan jasa. Pengalaman memakai produk dan jasa maupun
perasaan senang yang berasaldari memiliki, mengumpulkan atau mengkonsumsi
barang-barang dan berbagai pengalaman menyumbang kepada kepuasan konsumen dan
kualitas hidup secara keseluruhan.
Pemasaran berdasarkan hubungan menjadi demikian penting karena konsumen sekarang ini kurang setia dibandingkan masa lalu, hal ini disebabkan enam kekuatan utama: berlimpahnya pilihan, tersedianya informasi, perasaan berhak, pengkomoditian, ketidakkokohan (masalah keuangan konsumen menurunkan kesetiaan) dan kekurangan waktu (tidak cukup waktu untuk setia).
Pemasaran berdasarkan hubungan mempengaruhi keputusan konsumen dan kepuasan konsumsi mereka. Pemasaran berdasarkan hubungan adalah hal-hal yang berhubungan dengan membangun kepercayaan dan memegang janji yang dibuat oleh para konsumen. Dalam hal ini digunakan untuk mengembangkan ikatan jangka panjang dengan para pelanggan dengan membuat mereka merasa istimewa dan memberikan berbagai pelayanan khusus kepada mereka.
Pemasaran berdasarkan hubungan menjadi demikian penting karena konsumen sekarang ini kurang setia dibandingkan masa lalu, hal ini disebabkan enam kekuatan utama: berlimpahnya pilihan, tersedianya informasi, perasaan berhak, pengkomoditian, ketidakkokohan (masalah keuangan konsumen menurunkan kesetiaan) dan kekurangan waktu (tidak cukup waktu untuk setia).
Pemasaran berdasarkan hubungan mempengaruhi keputusan konsumen dan kepuasan konsumsi mereka. Pemasaran berdasarkan hubungan adalah hal-hal yang berhubungan dengan membangun kepercayaan dan memegang janji yang dibuat oleh para konsumen. Dalam hal ini digunakan untuk mengembangkan ikatan jangka panjang dengan para pelanggan dengan membuat mereka merasa istimewa dan memberikan berbagai pelayanan khusus kepada mereka.
http://blog.ub.ac.id/sorachoirunisa/files/2012/12/Artikel-Keputusan-Konsumen.pdf